Rabu, 24 September 2014

Analisis Novel Atheis by Achdiat K.Mihardja



Nama : Firdaus Adi Negoro
Kelas : XII IPA 1

Novel Atheis by Achdiat K.Mihardja
Sinopsis :
Roman Atheis mengetengahkan perkembangan yang khas bagi masyarakat Indonesia sejak permulaan abad kedua puluh, yakni pergeseran gaya hidup tradisional ke gaya hidup modern. Pergeseran itu membawa serta perselisihan dan bentrokan antara paham-paham lama dan baru, terjadi khususnya di lapangan sosial budaya dan politik.

Perkembangan di dalam masyarakat tidak luput meninggalkan perngaruh pada pengalaman batin manusia. Keresahan batin di tengah-tengah bergeloranya pertentangan paham di zaman penjajahan Belanda dan Jepang menjadi pokok perhatian roman ini.

Analisis Novel :
Unsur Intrinsik :
-      TEMA             :         Persoalan antara Manusia dengan Tuhan.


-      ALUR             : Campuran
Alur ceritanya adalah sebagai berikut :
1.      Penyelesaian
Hasan meninggal dunia. (Bagian I)
2.      Peleraian
Tokoh “aku” ketika bersama Hasan (Bagian II)
3.      Perkenalan
Perkenalan tokoh-tokoh serta latar tempat, waktu dalam novel oleh tokoh “aku” sebagai Hasan. (Bagian III)
4.      Konflik 1
Melihat cara bergaul Kartini dan Rusli yang menyimpang, Hasan ingin menyadarkan mereka menuju jalan yang benar. (Bagian IV)
5.       Konflik 2
Hasan mulai menyukai Kartini. (Bagian IV)
6.       Konflik 3
Hasan sedikit terpengaruh oleh cara bergaul Kartini dan Rusli. (Bagian IV)
7.      Konflik 4
Hasan tidak menyukai sikap Anwar saat mereka bertemu. (Bagian V)
8.      Konflik 5
Hasan benar-benar terjerumus ke dalam pergaulan atheis. (Bagian VI-VII)
9.      Konflik 6
Hasan pulang kampung ke Garut dan berdebat dengan ayahnya. (Bagian IX)
10.  Konflik 7
Hasan menikah dengan Kartini. (Bagian  XI)
11.  Konflik 8
Kartini menemukan surat-surat yang membuatnya tidak percaya terhadap Hasan. (Bagian XII)
12.  Klimaks
Hasan bertengkar hebat dengan Kartini hingga Kartini dipukuli olehnya. Sampai akhirnya Kartini berniat pergi ke kampung halamannya, namun ia bertemu dengan Anwar. Lalu mereka pergi ke sebuah penginapan. (Bagian XII-XIV)
13.  Peleraian
Mengetahui ayahnya meninggal, Hasan mulai sadar untuk kembali ke jalan yang benar. Pada saat itu ia mengetahui bahwa Kartini pernah ke penginapan bersama Anwar. Hasan pun mencari Anwar untuk membuat perhitungan. (Bagian XV)
14.  Penyelesaian
Hasan tertembak, lalu meninggal dunia. (Bagian XV)



PENOKOHAN           :
1.      TOKOH UTAMA            
      a.       Hasan                        :
1)      Penurut
2)      Sering berbohong
3)      Pencemburu
4)      Tidak berpendirian tetap
5)      Penakut
b..      Kartini                       :
1)      Berideologi tegas dan radikal
2)      Setia
c.       Anwar
1)      Periang
2)      Tidak konsekwen
3)      Anarkhis
4)      Suka mencuri
5)      Tidak sopan
6)      Cari perhatian
2.      TOKOH SAMPINGAN    
a.       Rusli                          : pandai, atheis.
b.      Raden Wiradikarta     : sangat saleh dan alim
c.       Ibu Hasan                  : sangat saleh dan alim
d.      Haji Dahlan               : penasehat yang baik
e.       Kiyai Mahmud           : seorang guru tarekat yang baik
f.       Fatimah                      : baik hati, rajin, penurut
g.       Bung Parta                 : pandai
h.      Bibi Hasan                 : baik, rajin beribadat
i.        Minah                          : penurut, baik
j.        Mimi                          : baik, jujur, selalu ingin tahu
k.      Ibu Kartini                 : serakah
l.        Pak Artasan               : sopan, pandai mendongeng, penakut, percaya pada hal mistik
m.    Pak Ahim                   : sopan, penakut, percaya pada hal mistik
n.      Amat                          : terbuka, jujur
o.      Siti                             : pandai mendongeng, rajin beribadat
3.    TOKOH ANTAGONIS
a)      Batin Hasan.
4.      TOKOH PROTAGONIS
a)      Hasan.
5.      TOKOH TRITAGONIS
a)      Batin Hasan.

LATAR
1.      Latar Tempat
a.       Kantor Kotapraja, Bandung
b.      Kota Bandung
c.       Garut
d.      Sasak gantung 18 rumah Bibi Hasan
e.       Kebun Manggu 11 rumah Rusli
f.       Bioskop
g.       Lengkong Besar 27
h.      Halte Wanaraja
i.        Kuburan Garawangsa
j.        Penginapan

2.      Latar Waktu
a)      Sore hari saat Hasan pergi ke rumah Rusli.
b)      Malam hari saat Hasan memikirkan bagaimana cara mengislamkan Rusli dan Kartini.
c)      Esok hari setelah Hasan ke rumah Rusli saat Hasan hendak pergi ke rumah Rusli.
d)      Malam rabu ketika Hasan bertemu Kartini di Gang Asmi.
e)      Hari minggu ketika Rusli mengunjungi Hasan.
f)       Hari sabtu saat Rusli, Kartini dan Hasan bertemu Anwar.
g)      Malam hari saat Hasan dan Kartini pergi bersama.
h)      Malam jum’at ketika Anwar dan Rusli pergi ke kuburan Garawangsa.
i)        12 Februari 1941 saat Hasan menikah dengan Kartini.
j)        1 Oktober setelah Hasan dan Kartini menikah kira-kira tiga tahun setengah. k)      Empat tahun setelah Hasan dan Kartini menikah terjadi perselisihan antara Hasan dan Kartini.
3.      Latar Suasana
a.       Sedih ketika Hasan meninggal dunia.
b.      Mengharukan saat Hasan berpisah dengan Rukmini, saat Hasan berdebat dengan kedua orang tuanya.
c.       Menakutkan saat Hasan dan Anwar berjalan menyusuri kuburan Garawangsa.
d.      Menegangkan saat Hasan memarahi dan memukuli Kartini.
e.       Romantis saat Hasan dan Kartini jatuh cinta.


AMANAT       :
1.      Turutilah perintah ayah dan ibumu, kepada orang-orang tua dan rajinlah bersembahyang dan mengaji.
2.      Jangan suka menyiksa hewan dan mengumpat orang lain.
3.      Sembayanglah seperti kau akan mati besok.
4.      Tetaplah setia pada pendirianmu sendiri.
5.      Jangan sampai cinta membuatmu lupa akan akhirat. Alangkah baiknya, cinta bukan hanya untuk lawan jenis, tetapi untuk Tuhan kita juga.
6.      Dalam mengambil tindakan/ keputusan hendaknya dipikirkan terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar